Jumat, 19 Desember 2008

Model Pembelajaran Pertumbuhan Kognitif

Model Pembelajaran Pertumbuhan Kognitif (Cognitif growth)

A. Pengertian

Model pembelajaran pertumbuhan kognitif adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak untuk memecahkan masalah yang diajukan (Sanjaya, W. 2007 : 226-227).

Hakekat pengertian model pembelajaran kognitif seperti yang diuraikan (Wina Sanjaya. 2007 : 227) sebagai berikut :

Pertama, model pembelajaran pertumbuhan kognitif adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai adalah bukan sekadar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal.

Kedua, telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, sasaran akhir dari model pembelajaran pertumbuhan kognitif adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembagan anak.

Tujuan pembelajaran pertumbuhan kognitif adalah kemampuan siswa dalam proses berpikir untuk memperoleh pengetahuan dan kemampuan berpikir melalui proses menghubungkan antara pengalaman dengan kenyataan.

B. Karakteristik Model pembelajaran Pertumbuhan Kognitif

Model pembelajaran pertumbuhan kognitif, memiliki tiga karakteristik seperti yang diuraikan oleh (Wina Sanjaya, 2007 : 231-232) sebagai berikut :

1. Menekankan kepada proses mental siswa secara maksimal. Tidak hanya menuntut siswa sekadar mendengar dan mencatat, tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berpikir.

2. Dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus-menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

3. Menyandarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, Sedangkan hasil belajar diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan atau penguasaan materi pembelajaran baru.

C. Tahapan-tahapan Pembelajaran Pertumbuhan Kognitif

Model pembelajaran pertumbuhan kognitif menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar. Tidak mengharapkan siswa sebagai objek belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru kemudian mencatat untuk dihafalkan.

Meurut Wina Sanjaya (2007 : 234 - 236) ada enam tahapan yang harus dilakukan dalam model pembelajaran pertumbuhan kognitif yaitu :

1. Tahap Orientasi

Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran. Tahap orientasi dilakukan dengan, pertama, penjelasan tujuan yang harus dicapai baik tujuan yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran yang harus dicapai, maupun tujuan yang berhubungan dengan proses pembelajaran atau kemampuan berpikir yang harus dimiliki siswa. Kedua, penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukan siswa, yaitu penjelasan tentang apa yang harus dilakukan siswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran.

2. Tahap Pelacakan

Tahap pelacakan adalah tahap penjajakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan ini guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan dikaji.

3. Tahap Konfrontasi

Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa pada tahapan ini guru dapat memberikan persoalan-persoalan yang dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan dialog agar siswa benar-benar memahami persoalan yang harus dipecahkan.

4. Tahap Inkuiri

Pada tahap ini siswa belajar berpikir yang sesungguhnya. Melalui tahapan inkuri, siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Pada tahapan ini guru harus memberikan ruang dan kesempatan untuk mengembangkan gagasan dalam upaya pemecahan persoalan. Melalui berbagai tehnik bertanya guru harus dapat menumbuhkan keberanian siswa agar mereka dapat menjelaskan, mengungkap fakta sesuai dengan pengalamannya, memberikan argumentasi yang meyakinkan, mengembangkan gagasan dan lain sebagainya.

5. Tahap Akomodasi

Tahap akomodasi adalah tahap pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini melalui dialog, guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka pahami sekitar topik yang dipermasalahkan.

6. Tahap Transfer

Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan. Tahap transfer dimaksudkan sebagai tahapan agar siswa mampu mentransfer kemampuan berpikir setiap siswa untuk memecahkan masalah-masalah baru. Pada tahap ini guru dapat memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topik pembahasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar